Banyak yang beranggapan bahwa
mendaki gunung hanya kegiatan rekreatif belaka, sebagai pengisi hari libur.
Padahal ada unsur olahraga yang di lupakan di sini. Mendaki gunung membutuhkan persiapan
fisik, skill dan mental. Ketiganya sangat penting kita terapkan guna menunjang
keberhasilan ekspedisi. Tidak boleh mengunggulkan salah satu saja di antara
ketiganya karena akan berpengaruh pada kondisi pendaki selama berada di alam
bebas.
Anda boleh memiliki skil bagus dalam
bernavigasi darat, namun jika fisik Anda cepat drop saat di medan tanjakan yang
berat, Anda pun akan kewalahan selama di sana. Ujung-ujungnya mental Anda yang
akan teruji, apakah menyerah pada keadaan atau tetap melanjutkan perjalanan. Jangan pernah meremehkan latihan
fisik sebelum mendaki gunung, meskipun gunung yang Anda daki tidak seberapa
tingginya. Latihan fisik ini biasanya sering di lupakan oleh para pendaki tanah
air.
Kondisi gunung yang menjulang tegak
menyebabkan oksigen semakin tipis jika kita mendaki semakin tinggi. Kondisi
ekstrim ini tidak begitu menakutkan jika sebelumnya pendaki melakukan latihan
fisik yang rutin guna meningkatkan VO2 max yang baik. Lagi pula kita juga
membawa tas cariel yang berat, tentunya latihan fisik juga menuntut seseorang
untuk menambah kemampuan dan kekuatan otot.
Bagi seorang pendaki gunung,
memiliki VO2 Max yang baik adalah perlu sekali. Diatas ketinggian 1500 M,
kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan mulai terganggu.
Sedangkan setiap kenaikan 300 meter
setelah 1500 M dpl akan menyebabkan berkurangnya kapasitas VO2 Max sebanyak 3%.
Dan hal ini perlu diperhatikan oleh pendaki gunung, karena semakin tipisnya
oksigen di udara akan menyebabkan Hipoksia, sehingga pendaki akan terkena
Mountain Sickness dengan salah satu ciri - cirinya adalah pusing - pusing dan
muntah.
Latihan Fisik
Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal saat melakukan latihan fisik sebelum pendakian maka pahami prinsip
latihan dengan baik. Seseorang yang melakukan latihan secara sembarangan belum
tentu ia mendapatkan hasil yang bagus. Bisa jadi apa yang dia lakukan hanyalah
sia-sia. Tidak memberikan efek sama sekali saat mereka mendaki gunung.
Kita harus selalu mengingat bahwa
prinsip latihan adalah suatu proses yang berlangsung secara sistematis,
dilakukan secara berulang - ulang dengan kian bertambah jumlah beban latihannya
(OVERLOAD TRAINING). Jika Anda melakukan latihan fisik
tanpa ada rutinitas secara sistematis, maka tidak akan memberikan efek VO2 max
Anda. Latihan yang di lakukan seorang
pendaki gunung tentunya sedikit berbeda dengan apa yang di lakukan olahraga
lain. Hal ini di karenakan otot yang lebih di fungsikan tidaklah sama. Maka
faktor "spesifik" ini perlu di terapkan pada latihan. Fokuskan
spesifikasi pada peningkatan VO2 max dan latihan yang menambah kekuatan pada
otot.
Setelah spesifikasi bentuk latihan
yang kita terapkan, maka selanjutnya perlu di ingat tentang overload training.
Yaitu penambahan beban pada latihan secara bertahap, agar tercapai tujuan dari
latihan. Jangan langsung memberikan beban yang tidak mampu kita lakukan karena
selain fisik kita belumlah siap dan bisa berakibat fatal pada fungsi otot
nantinya.
Lakukan bertahap sesuai dengan
kemampuan fisik kita masing-masing. Yang perlu di perhatikan juga dalam
penyusunan jadwal latihan adalah terdapatnya selingan berupa hari libur dari
segala kegiatan fisik, yaitu minimal 1 hari didalam satu minggu, untuk
memulihkan kondisi sebelumnya. Jangan terlalu bersemangat dalam berlatih,
sehingga melupakan hal ini. Bisa-bisa Anda terlalu lelah saat memulai pendakian
nantinya.
Hasil latihan akan kembali turun ke
keadaan semula apabila tidak berlatih. Oleh karena itu berlatihlah terus agar
kondisi fisik yang sudah terbentuk tidak menurun kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar